unik dan menarik Salah satu yang paling menarik yaitu wacana penenggelaman firaun di maritim merah atas mukjizat Allah kepada Nabi Musa. Namun ada satu hal yang perlu kalian ingat dari kejadian ini, apa itu??
unik dan menarik Kisah mengenai Mukjizat Nabi Musa (Moses) yang membelah Laut Merah dengan tongkatnya untuk menghindari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya tentunya sudah tak absurd lagi ditelinga kita. Di kitab suci Al-Qur’an dan Alkitab, kronlogi pengejaran dikisahkan begitu gamblang walaupun terdapat sedikit perberbedaan kisah diatara keduanya. Namun yang pasti, kedua kitab suci tersebut mengisahkan kepada kita mengenai selesai yang menggembirakan bagi Musa beserta Kaum Bani Israel lantaran sanggup meloloskan diri dari kejaran Fir’aun beserta bala tentaranya. Dan bagi sang Fir’aun, ia justru menemui ajalnya setelah karam bersama pasukannya di Laut Merah.
unik dan menarik Dan (ingatlah), ketika Kami belah maritim untukmu, kemudian Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir’aun) dan pengikut-pengikutnya sedang kamu sendiri menyaksikan. (Al-Baqarah : 50).
unik dan menarik Walaupun Al-Quran dan Injil sudah cukup terang mengisahkan kronologi kejadian itu terjadi, namun masih terdapat teka-teki mengenai siapa sesungguhnya Fir’aun yang memimpin pengejaran terhadap Musa beserta kaum Bani Israel? Al-Quran dan Injil tidak menyebutkan secara mendetail siapakah Fir’aun yang dimaksud. Ya disini kita akan dibawa dengan sebuah pertanyaan. Siapakah Firaun yang di tenggelamkan di maritim merah??
unik dan menarik Fir’aun (Pharaoh) merupakan gelar yang diberikan kepada raja-raja Mesir kuno. Asal usuI istilah Fir’aun sebetulnya merujuk kepada nama istana daerah berdiamnya seorang raja, namun usang – kelamaan dipakai sebagai gelar raja-raja Mesir kuno. Banyak Fir’aun yang telah memimpin peradaban yang populer dengan penginggalan Piramida Khufu-nya itu, mulai dari Raja Menes -sekitar 3000 SM, pendiri kerajaan, pemersatu Mesir hulu dan hilir – sampai Mesir jatuh dibawah kepemimpinan raja-raja dari Persia.
unik dan menarik Sejauh ini telah banyak studi yang dilakukan untuk mengidentifikasi siapakah Fir’aun yang sedang berkuasa dikala kejadian keluarnya Musa beserta Bani Israel dari tanah Mesir. Berikut beberapa kandidatnya :
- Ahmose I (1550 SM – 1525 SM)
- Thutmose I (1506 SM – 1493 SM)
- Thutmose II (1494 SM – 1479 SM)
- Thutmose III (1479 SM – 1425 SM)
- Amenhotep II (1427 SM – 1401 SM)
- Amenhotep IV(1352 SM – 1336 SM)
- Horemheb (sekitar 1319 SM – 1292 SM)
- Ramesses I (sekitar 1292 SM – 1290 SM)
- Seti I (sekitar 1290 SM – 1279 SM)
- Ramesses II (1279 SM – 1213 SM)
- Merneptah (1213 SM – 1203 SM)
- Amenmesse (1203 SM – 1199 SM)
- Setnakhte (1190 SM – 1186 SM)
unik dan menarik Dari daftar beberapa Fir’aun diatas, nama Ramesses II selama ini memang kerap diidentifikasikan sebagai Fir’aun yang sedang berkuasa pada dikala itu. Ia merupakan sosok Fir’aun terbesar dan terkuat yang pernah memimpin peradaban Mesir kuno. Ramesses II juga merupakan salah satu Fir’aun yang paling usang berkuasa, yakni 66 tahun lamanya.
unik dan menarik Sifatnya yang kadang tirani terhadap masyarakat kelas bawah, menciptakan sejarawan banyak yang berspekulasi dengan menyebutkan ia sebagai raja yang memperbudak Bani Israel. Walaupun demikian, tidak ada bukti arkeologi yang benar-benar memperkuat dugaan tersebut. Selain itu periode masa hidupnya juga dikatakan tidak cocok dengan kemungkinan terjadinya kejadian keluaran.
unik dan menarik Kemudian mengusut ke Raja Merneptah – putra Ramesses II – yang berkuasa setelah Ramesses II mangkat, ia juga bukan merupakan Fir’aun yang dimaksud mengingat pada masa pemerintahannya, Merneptah pernah menyampaikan bahwa Bangsa Israel telah tiba di tanah Kana’an. Itu artinya, kejadian keluarnya Musa beserta Bani Israel telah usang terjadi sebelum ia berkuasa.
unik dan menarik Lalu bagaimana dengan Seti I, ayah dari Ramesses II ? Bagaimanapun juga, jago sejarah Injil menyampaikan kejadian keluaran ini terjadi disekitar 1400 SM, itu jauh dari masa pemerintahan Seti I.
unik dan menarik Beberapa Sejarawan yang memakai metode penelitian dengan cara mencocokkan kronologi di dalam catatan-catatan peninggalan Mesir Kuno dengan asumsi waktu keluaran pada kitab suci menyimpulkan, kemungkinan kejadian itu terjadi dikala Mesir kuno dibawah pimpinan Raja-raja Dinasti ke-18.
unik dan menarik Dinasti ke-18 meliputi beberapa raja, yakni Thutmose I (1506 SM – 1493 SM), Thutmose II (1494 SM – 1479 SM), diselingi oleh kepempinan Fir’aun perempuan yaitu Ratu Hatsepsut (1479 SM -1458 SM) kemudian Thutmose III (1479 SM – 1425 SM).
unik dan menarik Benarkan Thutmose II Fir’aun yang karam di Laut Merah?
unik dan menarik Menurut studi yang dilakukan oleh Sejarawan Alan Gardiner, setelah kematian Thutmose I dan masa persinggahannya selama 40 tahun di Madyan / Midian, Musa tetapkan untuk kembali ke tanah Mesir daerah dia dibesarkan. Allah menugaskan Musa untuk memberikan pedoman agama yang hakiki kepada Fir’aun. Pada dikala itu, Mesir dipimpin oleh Raja Thutmose II yang memperistri Ratu Hatshepsut.
unik dan menarik Thutmose II, berdasarkan sejarah bukanlah sosok Fir’aun yang hebat, sebaliknya istrinya Hatshepsut yang banyak berperan penting bagi kemajuan kerajaan. Walaupun bukan merupakan sosok pemimpin yang dikatakan berpengaruh, Gardiner tetap meyakini Thutmose II merupakan kandidat terkuat fir’aun yang melaksanakan pengejaran terhadap Musa beserta kaum Bani Israel. Hal itu dikarenakan banyaknya kecocokan dengan studi sejarah yang ia lakukan.
unik dan menarik Garnier juga menambahkan bahwa di pusara daerah berdiamnya mummi Thutmose II, hampir tidak ditemukan ornamen-ornamen dan benda-benda berharga “semewah” pusara raja-raja Mesir kuno yang lainnya.
unik dan menarik Penelitian terhadap Mummi Thutmose II yang ditemukan di situs Deir el-Bahri pada tahun 1881 mengungkapkan bahwa terdapat banyak bekas cidera di tubuhnya, dan Mummi-nya ditemukan tidak dalam kondisi yang bagus. Hal ini mungkin menunjukan Thutmose II mati secara tidak wajar. Apakah cidera di tubuhnya itu jawaban hempasan kekuatan gelombang Laut Merah yang secara tiba-tiba tertutup kembali? Wallahu ‘alam Bishawab (Hanya Allah Yang Maha Tahu: red)
unik dan menarik Al-Quran sendiri mengisahkan detik-detik terakhir kehidupan Sang Fir’aun :
unik dan menarik Dan Kami memungkinkan Bani Israel melintasi laut, kemudian mereka diikuti oleh Fir’aun dan bala tentaranya, lantaran hendak menganiaya dan menindas (mereka); sampai kalau Fir’aun itu telah hampir karam berkatalah ia ;” Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israel, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. ( QS Yunus 90).
unik dan menarik Dari ayat diatas kita sanggup mengetahui bahwa Fir’aun mencoba memohon kepada Allah semoga ia diselamatkan ketika air mengenggelamkan raganya. Namun sangatlah terang bahwasannya tindakan Fir’aun hanyalah suatu kebohongan semata sebagai alasan untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari maut.
unik dan menarik Setelah sang Fir’aun tewas pada periode pemerintahannya yang tergolong singkat, besar kemungkinan jalannya roda pemerintahan diambil alih sementara oleh sang Ratu yang tak lain ialah Hatshepsut sebelum jadinya Thutmose III naik tahta.
unik dan menarik Jika benar Thutmose II merupakan Fir’aun yang dimaksud, ada suatu kemungkinan kronologi sejarahnya menjadi demikian :
unik dan menarik Pertama, Musa dibesarkan dilingkungan kerajaan Mesir dikala Thutmose I berkuasa, dan istri Thutmose I yang menemukan bayi Musa dikala hanyut di Sungai Nil.
unik dan menarik Kedua, selang puluhan tahun setelah Musa melarikan diri dari tanah Mesir lantaran bahaya eksekusi mati jawaban kejadian terbunuhnya seorang prajurit kerajaan olehnya, ia kembali untuk memberikan pedoman Allah kepada Fir’aun. Namun pada dikala itu mungkin Thutmose I telah meninggal dan digantikan putranya Thutmose II.
Mummi Thutmose II
unik dan menarik Mengapa Thutmose II Diyakini Sebagai Firaun Yang Tenggelam di Laut Merah Sedangkan Mummi-nya Sendiri Berhasil Ditemukan?
unik dan menarik Pertanyaan diatas memang kerap ditanyakan. Mereka yang bertanya kebanyakan beranggapan bahwa Jasad Fir’aun mustahil berhasil ditemukan apalagi dalam bentuk Mummi, alasannya yaitu telah karam di Laut Merah bersama bala tentaranya.
unik dan menarik Bagi kawan-kawan muslim, Al-Quran mengisahkan kepada kita sebagai berikut :
unik dan menarik Apakah kini (kamu gres percaya), padahal sesungguhnya kau telah durhaka semenjak dahulu, dan kau termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kau sanggup menjadi pelajaran bagi orang-orang yang tiba sesudahmu dan sesunguhnya kebanyakan dari insan lengah dari gejala kekuatan Kami. ( QS Yunus 91-92).
unik dan menarik Tentunya ayat diatas sudah cukup menjelaskan mengapa Allah dengan sengaja menyelamatkan jasad sang Fir’aun.
unik dan menarik Sumber : www.dipta-jurnal.net
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar, tapi jangan ngiklan ya, kecuali berbagi link blog tidak apa-apa...