Inilah Hipotesis Gaia : Bumi Hidup Dan Bernafas


 emang saya ga pernah kalo membahas planet yang satu inilah  Hipotesis Gaia : Bumi  Hidup dan Bernafas

Author LEONARDO VINTINI,

Lagi-lagi soal bumi, emang saya ga pernah kalo membahas planet yang satu...dari sekian planet yang kita kenal slama ini planet inilah yang sanggup kita tempati...

Jika kita mengaduk ember hipotesis ilmiah modern, dan menentukan manakah di antara mereka yang paling mengaburkan antara garis faktual dan ramalan, kita akan menemukan Hipotesis Gaia berada di puncak rating. Selama empat dekade, gagasan ihwal "bumi yang hidup" terus mengumpulkan bukti faktual untuk mendukungnya, para ilmuwan dari banyak sekali bidang mulai tertarik dengan gagasan tersebut.

Lalu apakah yang dimaksud dengan Hipotesis Gaia? Dinamai berdasarkan Dewi Bumi bangsa Yunani kuno, teori ini menggambarkan planet kita sebagai sebuah sistem yang hidup, bernafas dan sebagai satu kesatuan yang mempunyai hukum sendiri.

Lihatlah pada udara yang kita hirup misalnya. Oksigen ialah unsur mudah yang sangat diharapkan oleh semua organisme untuk hidup, mulai dari bakteri, ikan sampai manusia. Gas ini selama berabad-abad mengelola 21% komposisi atmosfer bumi yang berkaitan dengan kelangsungan hidup organisme (tumbuhan) yang secara terus menerus melepaskan gas tersebut. Oksigen—elemen yang sangat reaktif—memiliki potensi untuk bersenyawa dengan mineral dan gas lain dari atmosfer dan kerak bumi, mengabur sepenuhnya dalam bentuk senyawanya masing-masing.

Namun walaupun labil, atmosfer Bumi merupakan penyokong kehidupan yang relatif tiada hentinya. Ini ialah salah satu hasil pengamatan dari hebat kimia James Lovelock yang dipaparkan pada konferensi ilmiah yang diselenggarakan di Princeton tahun 1969. Mengemukakan konsep alam semesta sebagai sebuah permainan berkelahi untung semata, Lovelock mendalilkan bahwa bumi sanggup bekerja dengan baik ibarat layaknya suatu organisme hidup yang maha besar, ia mengorganisir semua bentuk materi, baik itu bahan organik maupun anorganik dengan tujuan yang pasti, yakni membuat suatu lingkungan yang layak menopang kehidupan di dalamnya. Lepas dari prestasi masa lalunya—khususnya pada ketika membuat instrumen sensitif untuk pesawat ruang angkasa Viking pada eksplorasi Marsnya—ide Lovelock ihwal bumi yang hidup mendulang kritik keras dari para koleganya.

Hal lain yang diangkat Lovelock ialah tidak berubahnya konsentrasi kadar garam air laut, yang tetap berada pada tingkat optimal bagi eksistensi kehidupan. Ilmu pengetahuan telah menemukan bahwa air sungai secara konstan menyeret mineral garam untuk masuk ke laut, namun ketika air maritim menguap menjadi bentuk awan, garamnya tidak akan terbawa serta. Jika kita dengan ketat mengikuti cara berpikir logis, kita niscaya menyimpulkan bahwa konsentrasi kadar garam di maritim semestinya akan meningkat seiring waktu. Namun hal ini tidak terjadi. Konsentrasi kadar garam tidak berubah selama berabad-abad. Menurut mereka yang mendukung Hipotesis Gaia, ini merujuk pada kemampuan kolosal bumi dalam memelihara keseimbangan internal - fenomena yang secara ilmiah sesuai (meskipun pada umumnya berlaku pada organisme sel) layaknya "homeostasis" (sistem keseimbangan internal pada tubuh).

Beberapa pihak percaya bahwa tanggapan di balik fenomena ganjil ini mungkin ditemukan pada pembentukan tambang garam: dari waktu ke waktu air membentuk sebuah teluk dan kemudian terkurung oleh daratan. Air menguap dan hanya meninggalkan garam. Daratan inilah yang kemudian tertutup oleh tanah liat dan pasir, yang usang kelamaan mengubahnya menjadi watu karang, mencegah air sungai membawa mineral garam pergi. Apakah prosedur ini yang mengatur konsentrasi garam, ibarat contohnya air tawar (sungai) tidak pernah tidak sanggup didiami ikan dan makhluk maritim lain? Menurut para pendukung teori ini, hal tersebut bukanlah keadaan yang kebetulan, namun lebih dari suatu proses yang dikendalikan oleh Gaia sendiri.

Contoh terbaru lain yang mendukung eksistensi Gaia ialah tiba dari inovasi ilmuwan Universitas Hong Kong, pimpinan Jiu Liao. Selama penelitiannya di sepanjang pantai, tim peneliti ini mencatat bahwa air pasang seperti membuat pesisir pantai "bernafas" ibarat udara dan embun yang bersirkulasi melalui tekanan air pada dasar laut. Kasus pernafasan yang paling terang sanggup dilihat pada gelembung udara yang muncul dari lantai pesisir. Air pasang nampaknya menghipnotis gerakan ritmis dasar laut, menjadikan sesuatu yang serupa dengan pernafasan tetapi dengan frekuensi yang lebih lambat, tepatnya, tentu saja, diubahsuaikan dengan ukuran bumi yang mahabesar.

Bukti mengenai bumi yang hidup dan bernafas tidak hanya berhenti di sana: laporan final oleh ilmuwan dari Observatorium Mauna Loa Hawaii menawarkan bahwa konsentrasi karbondioksida (CO2), dari tahun 1955 sampai 1995, bervariasi dalam contoh ritmis—naik turun, dengan bukti yang dikumpulkan melalui beberapa stasiun geografi, dan beberapa diantaranya menginterpretasikan ibarat layaknya bumi yang sedang menghirup dan menghembuskan nafas.

Hipotesis Gaia bangun melawan dominasi teori yang berpegang pada gagasan, kondisi yang layak untuk hidup telah dikelola selama beribu-ribu tahun semata-mata hanyalah kebetulan—proses kerja indepen-dent yang terisolasi ini, membuat situasi yang lemah. Keyakinan bahwa Bumi ialah sistem yang hidup merupakan gagasan yang sampai sekarang lebih banyak mendapat perilaku skeptis daripada mereka yang mendukung, namun aliran sanggup berubah seiring bukti yang bermunculan.

salam adin
semoga bermanfaat

(The Epoch Times/feb)
http://en.epochtimes.com/news/7-11-2/61459.html

Posting Komentar

Silahkan Berkomentar, tapi jangan ngiklan ya, kecuali berbagi link blog tidak apa-apa...

Daftar Isi

http://inilah-yangkutahu.blogspot.com$134.5$134.5How much is yours?

close
Banner iklan   disini