Artikel ini menyambung dari artikelku perihal pemburuan perahu nabi Nuh yang tengah gencar-gencarnya dilakukan oleh banyak ilmuwan dari banyak sekali disiplin ilmu Khususnya Arkeologi, dan geologi…kalo ga salah saya telah mengangkat 2 kali artikel yang bekerjasama dengan artikel ini…silahkan kalian cari sendiri…
Selama bertahun-tahun banyak teori dikemukakan oleh para penganut penciptaan untuk menjelaskan bagaimana sebetulnya air bah Nuh itu terjadi. Menurut suatu teori , pada awal-awal penciptaan, ketika Allah membuat langit dan memisahkan bahari dari daratan, sebagian air terperangkap di bawah lapisan bumi. Dibawah tekanan, air itu ahirnya menyembur keluar. Semburan panas meletus bersamaan diseluruh bumi dan menjadikan air bah. Namun teori ini tidak dianggap serius oleh para geolog. Sebab, jikalau semua sumber air panas bawah tanah menyembur keluar, tidak akan pernah masuk logika untuk menghasilkan air sebanyak itu. Teori terkenal lainnya diajukan tahun 1960-an oleh Henry Morris dan Jhon Whitchomb. Mereka yakin sebelum air bah datang, ada tudung uap diatas atmosfer. Air bah dibawa ketika tudung uap air ini entah bagaimana runtuh melalui prosedur yang tak diketahui. Menurut para penganut penciptaan, tudung uap air ini memberi sumber paling tidak separuhnya dari keseluruhan air yang diharapkan untuk menghasilkan air bah tersebut. Tapi, ada sejumlah duduk kasus dengan teori tersebut, terutama tekanan besar dari atmosfer yang sangat lembab.
Teori lainnya perihal dari mana air bah itu berasal, dikembangkan oleh Bruce Masse. Seorang hebat purbakala yang bekerja di Laboratorium Los Almost di New Mexico. Menurutnya air bah itu disebabkan oleh sesuatu dari luar angkasa. Ia menyampaikan telah menemukan petunjuknya dalam mitos di seluruh dunia, termasuk didaerah asalnya sendiri. Orang Amerika orisinil pada umumnya mempunyai legenda mengenai banjir besar, tiap kelompok suku mempunyai legenda banjir terpisahnya sendiri. Kelompok-kelompok itu menurunkan sejarahnya secara lisan, namun unsur-unsur juga bertahan dalam seni mereka. Pictograph atau seni kerikil misalnya, banyak yang menceritakan suatu kisah mengenai kehidupan mereka dimasa silam. Ini bukan hanya merupakan gambar yang sama sekali tak berarti, namun justru sebaliknya. Masse khususnya tertarik pada suatu lambang yang umumnya ditemukan diseluruh wilayah Amerika Utara dan Selatan. Banyak kebudayaan Indian yang terkait dengan legenda air bah, biasanya dikaitkan dengan ular air, ular dengan hiasan bulu dikepalanya. Masse melihat tema umum pada citranya, makhluk panjang yang sering digambarkan bertanduk di kepala dan dikaitkan dengan sebuah banjir besar. Menurutnya, sangat mungkin ular bertanduk ini merupakan gambaran dari sesuatu obyek yang dilihat oleh pengukir kerikil di langit. Hal tak biasa yang banyak dikaitkan oleh insan prasejarah dengan suatu tragedi dasyat, apa lagi kalau bukan...komet.
Bila melihat komet, niscaya kita juga bisa melihat ekor panjang-nya itu, ibarat hiasan kepala pada ujung belakangnya atau bahkan ibarat tanduk. Setidaknya itulah imajinasi masyarakat prasejarah. Berdasarkan mitologi, terang ada suatu kisah mengenai suatu komet yang masuk ke atmosfer bumi yang ahirnya terhempas ke laut. Ada identifikasi bahwa kemunkinan situs ukiran itu berada di 1448 km tenggara Madagaskar. Sekenario ini tidak mengada-ada. Sebuah Komet selebar 3,2 Km memasuki tata surya dan mengarah eksklusif ke bumi. Komet itu menembus atmosfer dengan kecepatan 160 ribu km perjam dan menghantam samudera, pada ketika itulah segalanya kacau balau. Hantaman ini menembakkan sejumlah air ke atas, mungkin 9-10 kali massa komet itu sendiri dan air terus naik hingga keluar atmosfer. Tabrakan ibarat itu akan mempunyai energi TNT sebesar 10 juta megaton atau setara dengan 500 juta kali energi yang terlepas dalam bom yang jatuh di Nagasaki! Hal itu tentunya akan melontarkan uap air berlebih ke atmosfer dan menjadikan hujan yang sangat hebat selama 6-7 hari lamanya. Tsunami raksasa di Samudera Hindia melanda pantai hingga 2400 km jauhnya dengan gelombang setinggi lebih dari 183 meter. Saat itu juga, angin puting-beliung siklon terjadi diseluruh bumi. Air yang jatuh dari langit bergabung dengan angin puting-beliung lautan dan membentuk tragedi angin topan. Menjadikan suatu banjir raksasa yang menutupi bumi. Dengan mempelajari peta astronomi dan menilik silang waktu ketika komet lewat bersahabat bumi, Masse bisa membuat asumsi terbaik perihal kapan tepatnya komet itu menabrak. Menurut datanya, tanggal 10 Mei 2807 SM memang ada komet yang menabrak bumi. Ia tak ragu bahwa ini terkait mitos seputar air bah di seluruh dunia, termasuk air bah Nuh.
Teori Masse cukup radikal, dan ia tahu bahwa para hebat astronomi meragukannya, tapi para geolog utama tak bisa menepisnya. Ini mungkin teori yang paling masuk akal, fakta bahwa mungkin disebabkan oleh bertemunya komet dan bumi. Kita tahu bahwa umumnya kawah besar terbentuk lantaran ukiran meteor dan komet pada bumi. Bumi telah ditabrak hingga rusak semenjak awal pembentukannya, dibombardir asteroid dan meteorid. Salah satu ukiran mungkin ialah penyebab kepunahan Dinosaurus 65 juta tahun silam, dan ukiran masih terjadi hingga sekarang. Peristiwa tragedi mungkin akan berdampak awet pada budaya, semacam tradisi verbal ibarat yang kita dengar 5000 tahun sesudahnya dalam bentuk cerita. Peristiwa dasyat semacam itu akan membuat sebuah mitos dan kita harus menjelaskannya. Mereka harus memberitahu generasi berikutnya bahwa hal jelek telah menimpa mereka dimasa silam, semoga keturunan mereka tahu. Tapi, apa tepatnya yang mereka gambarkan? Yup, jawabnya ialah mengenai tragedi air bah dasyat yang menutupi seluruh bumi, dan Al-Qur'an maupun Bible mengisahkan kejadian itu terjadi dalam kisah Nabi Nuh. Tapi pada umunya, geolog tak bisa menerima petunjuk untuk mendukung teori itu. Geologi umum menegaskan bahwa bumi hampir seluruhnya tertutup air sekitar 500 juta tahun lalu, ketika iklim jauh lebih hangat dari sekarang. Saat itu banyak fosil binatang bahari yang kita temukan di puncak gunung ketika ini setidaknya itu yang diyakini kebanyakan Geolog. Namun sebenarnya, ada suatu tempat yang bisa mengambarkan bahwa bumi memang benar-benar pernah diselimuti air bah mendunia, tempat itu ialah Grand Canyon. Bukti-buktinya ada pada karangnya. Grand Canyon menyingkap lapisan sedimen lebih banyak dari tempat manapun di dunia ini. Tampak banyak petunjuk yang menunjuk fakta bahwa ngarai di Grand Canyon terbentuk melalui bencana. di tempat tersebut, Fosil bahari terkubur dalam lapisan dan bukan dalam cara yang homogen, fosil-fosil ini tersebar, terserak dan rusak. Ada suatu hal yang disepakati penganut penciptaan dan evolusi, bahwa ngarai di Grand Canyon dipahat oleh air. Fakta bahwa karang Grand Canyon umunya dibuat oleh air, jikalau dilihat dengan pikiran terbuka, menunjuk pada banjir mendunia. Klau memang perahu nuh ibarat gambaran diatas, sanggup dipastikan perahu terbesar dijamannya
Dalam cerita, Nuh hanya sanggup melihat air begitu angin puting-beliung mereda. Nabi Nuh mengirim burung merpati untuk memantau bumi, hingga 3 kali. DI kali ketiga, burung merpati itu tak kembali, jadi Nuh tahu kini bumi sudah kondusif untuk dihuni. Itu berarti Nabi Nuh keluar dari perahu tiba di negeri yang belum pernah dilihatnya, jauh di sebuah pegunungan di suatu tempat. Tapi masalahnya, itu gunung yang mana? Menurut Arkeolog, Bob Cornuke, umumnya para pemburu Bahtera mencari di tempat yang salah. Ia tak percaya perahu itu berada di Puncak Ararat, lantaran ia pernah mengintarinya 2 kali dengan menaiki helikopter dan pesawat biasa. Dan ia tidak pernah melihat obyek apapun disana yang ibarat dengan sebuah Bahtera. Lalu, dimana tempat yang benar? Menurutnya, perahu itu terletak di pegunungan Utara Iran. Cornuke telah melaksanakan 4 ekspedisi ke Iran, sekaligus mendapatkan pelecehan yang biasa didapati oleh pemburu bahtera. Sebab orang akan sering ditertawakan bila mencari perahu Nuh. Menurut Cornuke, ia mempunyai petunjuk yang belum bisa diikuti siapapun, yaitu laporan insinyur Amerika yang melihat hal asing di sebuah gunung di Iran tahun 1943 lalu. Pada ketinggian 3750 m tampak sebuah benda gelap yang luar biasa berbentuk sebuah perahu disana, mencuat keluar dari sisi gunung. Bukan berbentuk kotak besar ibarat imajinasi kita akan perahu Nuh, tapi lebih ibarat bangunan yang sudah terbakar dan ada sisa-sisa hangusnya. Bahan dasarnya ibarat kayu, tapi sangat berat hingga hanya sedikit teladan bisa dibawa untuk diuji. Lalu, apakah obyek luar biasa yang terletak di Pegunungan tersebut benar-benar sebuah bahtera? adakah sangkut pautnya dengan Kisah Nabi Nuh? dan apakah mungkin itu benar-benar merupakan perahu Nabi Nuh yang selama ini banyak diburu itu?
Kesimpulannya? Dari teori tudung uap air yang entah bagaimana runtuh , kemudian teori air dalam tanah yang entah bagaimana menyembur keluar, hingga teori mengeni ukiran komet disuatu tempat di samudera. Semua teori ini memperlihatkan klarifikasi atas tragedi banjir. Lalu teori manakah yang benar? Ok, sebelum teman-teman mengambil kesimpulan-nya, saya akan mencoba menguraikan satu teori terakhir yang layak juga untuk dikaji, dan cukup masuk akal. Bertahun-tahun, hebat purbakala mencari petunjuk mengenai tragedi banjir besar di Timur Tengah, sesuatu yang bisa menegaskan catatan kitab suci mengenai kejadian perihal Nuh dan Bahteranya. Dan selama bertahun-tahun, jadinya nihil. Lalu di tahun 1920-an, hebat purbakala berjulukan Leonard Woolley menemukan lapisan tebal endapat lumpur ketika menggali kota kunoyang berlokasi di Iraq. Ia kira disinilah petunjuk sebetulnya mengenai banjir global itu muncul. Namun hasilnya, tidak. Salah satu situs purbakala yang digali Woolley, ternyata hanya terjadi akhir banjir setempat, bukan merupakan banjir global. Tapi cukup drastis hingga ada puing sedalam 90 cm yang menyapu kota itu. Lalu ditahun 1996, 2 Geolog tengah bekerja di lepas pantai Turki, disaolah satu perairan yang dianggap paling misterius di dunia. Suatu wilayah bahari asin besar, selebar 1200 km dari timur ke barat.... ll ryan dan Walter Pitman tengah memetakan topografi bawah airnya, dan mereka melihat sesuatu yang menarik. Suatu pantai, jauh dibawah permukaan. Ini memperlihatkan bahwa ketinggian air dimasa kemudian jauh lebih rendah.
Mereka menemukan sejumlah pantai, lantaran ketika air menyusut akhir penguapan di kondisi jaman es yang sangat gersang meninggalkan garis pantai bau tanah yang ibarat noda-noda kolam mandi dikedalaman 90-110 meter. Dan garis pantai terdalam yang berhasil ditemukan ialah sedalam 156 meter. Contoh isi dari dasar lautnya memperlihatkan pada suatu waktu, bahwa dulunya Laut Hitam merupakan danau air tawar dan teladan inti juga memperlihatkan perubahan mendadak dari remis air tawar menjadi remis laut. Pengujian menghasilkan bahwa semua molusca bahari sepertinya muncul di semua kedalaman bahari hitam pada ketika yang bersamaan, 7600 tahun yang lalu. Jadi, sesuatu yang luar biasa pernah terjadi disini.Yup, sesuatu yang luar biasa itu ialah banjir dengan skala besar, dan sangat mungkin terjadi akibat.... Global Warming/Pemanasan Global.Di ahir zaman Es, jutaan ton air terkurung di es kutub. Tapi sungai es mundur dan es kutub meleleh, permukaan bahari naik, termasuk bahari mediterania. Air yang naik mencari tempat tujuan dan menemukan sisi lain dari tanah genting tipis disuatu lahan dimana danau air tawar besar menanti di daratan rendah. Hal ini berarti satu hal, aturan gravitasi akan mengambil alih. Air dari Mediterania mulai membuat terusan melalui Bosporus, mencari temapt yang lebih rendah. Begitu air terusan dibuat, air tertahan di Mediterania menerobos masuk, meyapu semua di jalurnya. Saluran yang terjadi perlahan-lahan kian dalam dan makin cepat alirannya, diperkirakan butuh 30-90 hari untuk membuat jurang air penuh. Pertanyaannya, apa ada yang melihat kejadian penghancur bumi itu??
Menurut hebat purbakala Fred Hiebert, jawabannya ada. 10 ribu tahun yang lalu, ketika Bosporus belum ada dan Laut Hitam masih merupakan danau air tawar, permukaannya jauh lebih rendah dibanding sekarang. Itu berarti area luas sekelilingnya ada;ah daratan kering. Area yang sangat manis untuk dihuni pemburu atau petani purba. Masyarakat Neolitikum niscaya mengalami sesuatu yang nyaris tak sanggup mereka pahami. Sebuah bahari berpindah ke bahari lain melalui celah selebar beberapa mil, ini kejadian yang sunggu menakutkan. Mereka niscaya mendengar bunyi gemuruh itu dan tanah sangat mungkin bergetar hebat. Mungkin mereka merasakannya sejauh 100-200 Km, sejumlah energi yang sangat besar dan sangat luar biasa.Air menggelora melalui Bosporus dengan kecepatan 96 km/jam dan melepas volume air 200 kali lipat dari jeram Niagara. Siapapun yang tinggal dalam beberapa mil dari Bosporus niscaya tersapu, sedangkan mereka yang tinggal lebih jauh alan melihat dunia mereka diubah oleh fatwa air yang seakan-akan tak ada ahir. Jika tinggal dilembah sungai, orang niscaya masuk jauh ke darat dari beberapa ratus meter hingga satu kilometer tiap harinya. Terus berlanjut, tiap hari lebih jauh ke darat, didepan air bah ini.
Jika dugaan Pitman benar, hampir 5000 tahun berlalu antara masa air bah itu terjadi dan masa kenangan usang itu ditulis. Jelas ada banjir jelek yang menutupi semuanya dan dimana saja. Dan itu mungkin menjadi penyebab munculnya legenda air bah. Peristiwa tragedi ibarat itu niscaya terkesan mencakup seluruh dunia, lantaran mungkin orang membawa serta ceritanya ketika bermigrasi. Dan mungkin cerita-cerita itu menjadi legenda air bah mesopotamia, kemudian kisah Epik Gilgamesh dan Kisah Nabi Nuh. Pastilah banjir yang amat besar, bukan yang akan menutupi seluruh bumi tetapi menutupi sebagian besar daratan yang ketika itu mereka ketahui. Wallahualam bi shawab. Akhir kata, semua teori-teori yang telah saya uraikan diatas, merupakan teori-teori dari beberapa ilmuwan yang mencoba untuk menguak misteri bagaimana banjir Nabi Nuh itu terjadi.
Mungkin teori-teori diatas sama sekali tidak ada yang sanggup mewakili dari kejadian sebetulnya di masa silam. Sebab kita manusia, hanya bisa untuk mengajukan beberapa teori untuk mewakili penggambaran dari musibah-musibah besar itu terjadi. Walaupun demikian, kita tidak perlu menjadi ragu. Sebab, firman Tuhan yang terlulis dalam kitab suci ialah benar. Mari kita jadikan peristiwa-peristiwa mengerikan itu sebagai penggambaran mengenai marah Tuhan yang dasyat dan nyata, yang menimpa nenek moyang kita dimasa silam. Murka Allah yang ditujukan bagi para insan yang tidak mau patuh dan melalaikan perintah-Nya. Sebagai perhiasan untuk mempertebal pondasi ke-imanan kita. insya'allah.
Klo memang suatu ketika saya temukan lagi info terbaru seputar pencarian Perahu nabi nuh,insyaallah artikel selanjutnya menyambung dari artikel ini...
”Salam”Semoga bermanfaat
Referensi : (Patrick Prentice , National Geographic : Noah's Flood
Wikipedia)
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar, tapi jangan ngiklan ya, kecuali berbagi link blog tidak apa-apa...