Sejarah CS..ilmu yang menyita ruang sempit pikiranku untuk selalu mecari tau apa dan bagaimana kehidupan masa lalu…
peradaban yang menggugah hati untuk selalu mencari tau apa dan mengapa peradaban yang begitu maju menyerupai Bangsa maya ini lenyap begitu saja dan hingga ketika ini masih misterius akan lenyapnya peradaban ini…apa yang terjadi waktu itu????
Bangsa Maya tinggal di Amerika Tengah yang kini ini ialah mexico, bekas peninggalan sejarah yang misterius berada di dalam hutan belantara yang terpencil dan sepi, namun, ada beberapa orang yang mengetahui, bahwa bangsa Maya mempunyai relasi yang sangat dekat dengan bangsa Tiongkok dan Mongol di belahan bumi lain yang jauh. Peninggalan watu raksasa dan karya seni bangsa Maya yang mahatinggi, jauh melebihi kehebatan teknologi masa kini. Marilah kita lepaskan prasangka dan persepsi yang telah telanjur tertanam, menyelami kembali bekas kehidupan dan tempat tinggal bangsa Maya, melihat-lihat bagaimana dan apakah bergotong-royong bangsa dan kebudayaan Maya.
Proses Penemuan
Bangsa Spanyol masuk ke Amerika Selatan pada masa ke-16, dengan status agresor mereka menjajah daratan yang orisinil ini. Penduduk Amerika Tengah dan Selatan ketika itu hidup sebagai petani yang primitif, mereka sama sekali tidak berdaya menghadapi kapal dan meriam besar lengan berkuasa bangsa Spanyol. Dan dengan cepat, bangsa Spanyol membuatkan agama mereka ke tempat tersebut, dua orang misionaris yang melihat kepercayaan takhayul dan ilmu sihir penduduk setempat, segera aben tempat tersebut, menjadikan buku kuno yang disembunyikan semuanya terbakar musnah.
Tidak disangka bahwa buku-buku tersebut ialah buku kuno yang mencatat pusaka pengetahuan peninggalan kebudayaan bangsa Maya yang telah usang menghilang, di dalamnya tercatat secara terperinci tingkat ilmu pengetahuan dan budaya mereka yang mahatinggi pada masa itu. Mungkin demikianlah takdirnya, kini para ilmuwan yang menyidik kebudayaan Maya hanya sanggup menggambarkan kehebatan budaya Maya ketika itu secara tambal sulam menurut potongan naskah yang berhasil dikumpulkan.
Bebatuan Raksasa di Hutan
Piramida bangsa Maya sanggup dikatakan merupakan bangunan piramida kedua yang populer sehabis piramida di Mesir. Kedua jenis bangunan piramida ini terlihat tidak begitu sama, warna piramida Mesir ialah kuning keemasan, sebuah piramida bersudut empat yang berbentuk kerucut, agak terkikis sehabis berabad-abad tertiup angin dan diterpa hujan. Piramida Maya lebih rendah sedikit, disusun dari bebatuan raksasa yang berwarna abu-abu dan putih, tidak semuanya berbentuk kerucut, di puncaknya ada sebuah balairung untuk memuja dewa. Di sekeliling piramida Maya masing-masing mempunyai 4 tangga, setiap tangga mempunyai 91 undakan, secara total 4 buah tangga ditambah satu undakan belahan paling atas ialah berjumlah 365 undakan (91 x 4 + 1 = 365), sempurna merupakan jumlah hari dalam satu tahun.
Bangsa Maya sangat memperhatikan ilmu perbintangan, baik di dalam maupun di luar bangunan semuanya ialah angka yang bekerjasama dengan aturan peredaran benda langit. Selain jumlah undakan tangga, pada 4 belahan piramida masing-masing terdapat 52 buah relief 4 sudut, menunjukan satu masa bangsa Maya ialah 52 tahun.
Observatorium astronomi bangsa Maya juga mempunyai bentuk bangunan yang sangat spesifik. Dilihat dari sudut pandang masa kini, secara fungsional maupun bentuk luar observatorium bangsa Maya sangat menyerupai dengan observatorium masa kini, sebagai teladan contohnya menara pengamat observatorium Kainuoka, di atas teras yang indah dan sangat besar pada menara tersebut, terdapat undakan kecil bertingkat-tingkat yang menuju ke teras. Ada beberapa kemiripan dengan observatorium sekarang, juga merupakan sebuah bangunan tingkat rendah yang berbentuk tabung bundar, pada belahan atas terdapat sebuah kubah yang berbentuk setengah bola, kubah ini dalam rancangan observatorium kini ialah tempat untuk menjulurkan teropong astronomi. Empat buah pintu di lantai yang rendah sempurna mengarah pada 4 posisi. Jendela di tempat itu membentuk 6 jalur relasi dengan serambi muka, paling sedikit tiga di antaranya bekerjasama dengan astronomi. Salah satunya bekerjasama dengan isu terkini semi (musim gugur), sedangkan dua lainnya bekerjasama dengan acara bulan.
Menara pengamat observatorium Kainuoka ini ialah peninggalan terbesar dalam sejarah, peninggalan sejarah yang lain juga mempunyai bangunan yang serupa. Semuanya dalam posisi yang saling merapat dengan matahari dan bulan. Belakangan ini arkeolog beranggapan bahwa astronom bangsa Maya pada zaman purbakala telah membangun jaringan pengamat astronomi pada setiap wilayahnya.
Dinilai pada masa kini, bangunan tersebut cukup menakjubkan. Piramida Maya misalnya, bagaimanakah caranya memotong bebatuan berukuran sangat besar, diangkut ke tempat yang jauh dalam hutan belantara, bebatuan yang beratnya puluhan ton, ditumpuk hingga mencapai tinggi 70 meter, kalau tidak ditunjang dengan alat angkut dan peralatan yang memadai, ialah sangat sulit untuk menuntaskan pekerjaan tersebut. Dan suku bangsa yang hidup dalam hutan belantara, mengapa harus mengerahkan upaya dan tenaga sedemikian besar, membangun sebuah jaringan pengamat observatorium? Ditilik dari sejarah, teleskop gres ditemukan pada masa ke-16 oleh Galileo, sehabis itu barulah muncul observatorium ukuran besar, dan konsep jaringan pengamat observatorium gres muncul pada zaman modern. Kala itu konsep yang demikian dapatlah dikatakan sangat maju dan canggih.
Hilang Secara Misterius
Lembaran budaya cemerlang yang ditulis bangsa Maya untuk sejarah manusia, telah kita ketahui tingkat keanggunannya. Arkeolog menganggap, kebudayaan bangsa Maya semestinya secara perlahan-lahan terbentuk semenjak tahun 2000 SM hingga masa tahun 250 M, sehabis tahun 250 M hingga masa tahun 900 M, budaya tersebut memasuki masa keemasan, dan pada masa ke-7 dan 8, memasuki masa yang sangat makmur dan sejahtera.
Tulisan paling dini bangsa Maya muncul menjelang dan sekitar Masehi, namun watu prasasti pertama yang tergali memperlihatkan catatan yang menulis tahun 292 M. Sejak itu, goresan pena bangsa Maya hanya tersebar pada areal terbatas. Dan pada tarikh Masehi sehabis pertengahan masa ke-5, goresan pena bangsa Maya gres secara menyeluruh tersebar ke semua daerah Maya. Misalnya watu prasasti terakhir diselesaikan pada 869 M, dan watu prasasti terakhir di seluruh daerah Maya diselesaikan pada 909 M.
Menurut data penelitian: "Suatu hari di tahun 909 M, tanpa lantaran yang jelas, 80% bangsa kuno Maya tiba-tiba saja menghilang, tidak hanya meninggalkan kuil yang belum selesai dibangun, bahkan sejumlah besar balairung tuhan dan bangunan model raksasa semuanya ditinggalkan begitu saja, terbenam dalam reruntuhan tembok yang roboh. Semua sentra pemujaan juga terhenti aktivitasnya. Kemudian, semenjak hari itu, kebijaksanaan leluhur lenyap dengan sangat cepat, dan bangsa Maya yang tertinggal pun mulai bermetamorfosis buta pengetahuan dan merosot moralnya."
Dari bukti penelitian ilmuwan ini, kita sanggup memperlihatkan klarifikasi yang rasional: Setelah mengalami perkembangan budaya yang tinggi, dikarenakan perkembangan budaya materi, kehidupan bangsa Maya kuno lambat laun merosot, menuju kemerosotan moral masyarakat. Lalu sebagian yang masih disebut kebijaksanaan leluhur itu, pada kenyataannya ialah sekelompok orang yang telah jatuh merosot moralnya, mereka mendorong perkembangan hal yang tidak baik, menciptakan segenap masyarakat bangsa Maya kuno mengarah menuju kepunahan!
Meskipun terdapat sejumlah dokumen yang tersisa, namun sangat sulit bagi kita untuk memastikan insiden mengerikan apa yang bergotong-royong terjadi pada tahun 909 M itu, banyak sekali macam versi hipotesa ihwal kepunahan bangsa Maya, contohnya banjir, gempa bumi, angin topan, tragedi maupun pendapat lainnya ihwal wabah, keracunan massal, penyakit menular, bahkan dikatakan populasi yang membengkak, pembakaran hutan secara berulang kali untuk bercocok tanam yang menjadikan tanah gersang, ataupun tragedi ekonomi, bahkan dikatakan invasi musuh, perang antarkota, pemberontakan kaum petani maupun dilema sosial menyerupai bunuh diri massal, dan pendapat lain yang tak terhitung jumlahnya. Apa pun penyebabnya sama sekali tidaklah penting, pada dasarnya ialah sejarah sekali lagi telah mempertahankan orang yang baik dan sederhana, sedangkan sebutan "buta pengetahuan dan merosot moralnya" yang dipakai untuk melukiskan keturunan bangsa Maya, hanyalah kaidah yang dilihat oleh mata insan masa kini, sangat lugu dan baik menyerupai tidak berpengetahuan, tidak tahu mengejar laba mendatangkan keputusasaan. Pertanyaannya ialah mengapa sejarah insan lagi-lagi mencatat lenyapnya umat insan yang disebut sebagai "kebijaksanaan leluhur"?
Salam adin
semoga bermanfaat
sumber : dipfals "Himpunan Inspirasi Peradaban Prasejarah")
Klaimat Mutiara
"Bila seseoarang bekerja sebagai penyapu jalan, semstinya ia tetap menyapu jalan meski Michelangelo sedang menegcat disana, atau bethoven sedang mengubah lagu, atau shakespare sedang menulis puisi. ia harus tetap menyapu jalan sebaik baiknya sehingga seluruh penghuni nirwana dan bumi terpesona berkata, "hai ada penyapu jalan yang melaksanakan pekerjaannya dengan baik"-martin luther king"
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar, tapi jangan ngiklan ya, kecuali berbagi link blog tidak apa-apa...